Sabtu, 19 Mei 2018

Kecocokan vs Beradaptasi

Bunglon dengan kemampuan adaptasinya yang hebat

Ketika kita mendengar dua kata ini 'Kecocokan' dan 'Adaptasi', tentunya merupakan dua hal yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Yaitu supaya pribadi bisa mendapatkan 'Kenyamanan' untuk bertahan dalam kondisi yang kita harapkan, selama mungkin. 

Menurut KBBI:
kecocokan/ke·co·cok·an/ n kesamaan; kesesuaian; keakuran; kata sepakat, dan sebagainya
sedangkan,
adaptasi/adap·ta·si/ n penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran: -- 
beradaptasi/ber·a·dap·ta·si/ v menyesuaikan (diri):

Mungkin disini teman-teman mungkin sudah menebak-nebak apa yang ingin saya bahas. Teman-teman sekalian jika dihadapkan dengan dua kata ini, apakah lebih memilih mencari kecocokan saja atau beradaptasi dengan ketidakcocokan. Contoh pada pekerjaan yang saat ini kalian jalani misalnya. Apakah yang dilakukan jika menemukan ketidakcocokan? Apakah yang paling bijak sebaiknya dilakukan? Apakah langsung memutuskan untuk pindah kerja? 

Contoh lagi yang mungkin dekat dengan pengalaman teman-teman adalah saat sedang berpacaran atau mengenal orang baru. Tentunya sewaktu pertama kali kalian mengenal pacar kalian atau orang baru, pastinya kalian merasa nyaman karena adanya kecocokan. Namun ada saatnya ketika menemukan ketidakcocokan dari orang tersebut, atau mungkin ketidakcocokan karena diri kita sendiri. Apakah yang paling bijak sebaiknya dilakukan?

Menurut saya, tentunya hal yang paling pertama yang dilakukan ketika menemukan ketidakcocokan adalah evaluasi diri, setelah itu lalu beradaptasi. Memang terdengarnya melelahkan, memaksa dan muluk-muluk. Namun 'Kenyamanan' menurut saya memang seharusnya didapat dengan usaha. Sebagai contoh, saya ingin memiliki rumah yang nyaman untuk ditinggali. Tentu caranya adalah mencari lokasi yang 'cocok', mungkin dekat dengan tempat kerja, dekat dengan supermarket, dekat dengan jalan tol. Setelah itu kita harus beradaptasi dengan RAJIN MERAWAT / RENOVASI / MEMPERBAIKI rumah yang ditinggali supaya tetap NYAMAN dan selalu enak untuk ditempati.

Tidak jauh berbeda juga bukan jika membangun karir idaman maupun membangun relasi dengan orang lain, entah dengan orang tua, sahabat, pacar atau pasangan. Ketidakcocokan akan suatu hal memang sangat terasa menjadi penghalang. Sebenarnya ketidakcocokan adalah wajar jika masih dalam kadarnya, karena ada pepatah tidak ada manusia yang sempurna. Karena itulah manusia sebagai makhluk berfikir masih memiliki kemampuan untuk beradaptasi/merawat/memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang pas. Jika rumah terasa panas, maka diberi pendingin ruangan. Jika halaman kurang terang maka diberi lampu. Jika masakan kurang asin, dibandingkan dengan membuangnya, maka sebaiknya diberi garam. Solusi selalu ada didepan mata, pada kita manusia sebagai makhluk yang memiliki kehendak.

Walaupun ada kalanya manusia memliki batas untuk beradaptasi. Bahkan seekor katak pun tidak bisa hidup di air mendidih, walaupun katak memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap suhu lingkungan. Tapi kembali lagi, semua ini bergantung pada pribadi yang menjalaninya. Apakah mau untuk berusaha lebih keras atau tidak.

*Bukanlah spesies yang paling kuat atau paling cerdas yang mampu bertahan, tapi mereka yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan. -Charles Darwin-


//






Read Another


CATEGORIES


Tags


0 Comment :