Minggu, 06 Agustus 2017

Apa Social Media Favoritmu?


Saat ini banyak sekali social media (situs jejaring sosial populer) yang beredar di internet. Mulai dari social media untuk narsis, jualan, bersenang-senang, curhat, mencari jodoh hingga urusan profesional.

Seperti yang dilansir dreamgrow.com, Tahun 2017 ini facebook memang mendominasi situs jejaring sosial paling populer dengan 2 Miliar pengguna terdaftar.



Namun demikian, social media yang disebutkan diatas adalah grafik secara global. Bagaimana yang kalian rasakan di Indonesia sendiri?

Saya sendiri berpendapat bahwa ada 7 Social Media terpopuler di Indonesia saat ini, dan saya urutkan berdasarkan fitur dan manfaat terbaiknya. Saya menyingkirkan Youtube, Whatsapp, Blogger dan situs lainnya yang walaupun populer, namun penggunaanya belum seperti social media umumnya yang memakai fitur "Timeline". Berikut daftarnya :

7. Path
Social media ini mulai booming sekitar tahun 2014-2015 dan saya merasakan puncak popularitas socmed ini tahun 2016. Ketika masuk tahun 2017, banyak keluhan yang saya dengar dari beberapa teman yang menggunakan path. Mulai dari aplikasinya yang berat dan memakan banyak resource smartphone, hingga kontennya yang sudah dirasa tidak relevan dengan apa yang dibutuhkan user.

Entah apakah teman-teman juga merasakan bahwa path ini terlalu private sehingga kurang informatif? Ya, saya merasa model timeline path tidak efisien, karena aplikasinya yang berat, mulai banyak yang mengumbar foto yang terlalu pribadi (dengan ukuran yang sangat besar), curhat pribadi tanpa bisa minimize paragraf (ini juga memakan tempat), masuknya bahasan politik dan SARA, banyak fitur-fitur tidak perlu seperti sleep dan wake-up, tidak memakai machine learning untuk memilah minat user, tidak tersedianya versi desktop yang membuat aplikasi ini saya rasa tidak akan bertahan lama di Indonesia.

6. Google Plus

Berawal dengan membawa nama besar google, yang juga mengusung Youtube, harapannya social media ini bisa menjadi social media yang besar. Namun apa boleh buat, g+ datang sangat terlambat ketika social media yang lain fiturnya jauh lebih menarik dari g+.

Namun bagi saya, Google Plus tetaplah besar. Karena siapapun pasti punya akun google. Dan google "memaksa" siapapun yang punya akun google untuk paling tidak mencoba g+ dan produk google lainnya.

5. BBM
Meskipun mulai ditinggalkan, namun BBM tetaplah sebuah legenda. Di Indonesia sendiri saya rasa BBM masih diminati, khususnya untuk orang-orang yang masih suka berganti-ganti DP, pasang status BBM dan hal-hal legendaris lainnya yang pasti tidak asing bagi pengguna BBM.
Kejatuhan BBM dimulai ketika banyak spam yang entah dari mana datangnya. Auto invite group, iklan yang penempatannya menggangu dan hal-hal mengganggu lainnya.

4. LINE
LINE adalah sebuah social media yang sangat populer di Jepang. LINE memiliki beberapa fitur menarik seperti timeline, sticker, emoji, dan tentunya LINE Games. Sekarang, LINE menjadi social media casual (yang basic-nya chatting app) yang digandrungi mereka yang muda dan ingin lepas dari BBM.

3. Facebook
Social media seratus juta umat bagi orang Indonesia. Berbagai usia, kalangan, latar belakang campur aduk berbaur disini. Inilah yang menyebabkan Facebook adalah socmed paling ramai dan rawan gesekan. Algoritma bubble effect yang diterapkan Facebook pun menyebabkan Facebook sangat berpotensi menjadikan penggunanya menjadi "berani" beropini, bebal, hingga fanatik.
Banyak yang beranggapan bahwa Facebook sudah sangat runyam, berantakan, dengan banyaknya drama politik, SARA, saling serang antar kelompok dan individu, komentar tak ber-adab dan lain sebagainya yang akan menyebar bak virus dengan sebuah tombol share, atau bahkan hanya dengan mengomentari/like, post yang tak ada hubungannya dengan kita pun muncul di timeline. Hingga akhirnya mereka muak dan jarang membuka akunnya. Bahkan pernah diserukan kampanye "make facebook fun again"

Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa Facebook adalah karya situs media sosial yang paling sukses, hasil dari pemanfaatan teknologi dan psikologi pengguna internet, hingga membuat sang founder menjadi seoran triliun-der, bukan milyarder lagi.

2. Instagram
Setelah menambahkan fitur insta-story dan animated filter, saya rasa Instagram menjadi juara aplikasi/situs jejaring paling diminati dan paling aktif saat ini. Walaupun boros kuota, namun tetap saja para penggunanya betah untuk melihat-lihat foto teman, menonton daily story, mencari hiburan, hingga jual beli barang dan jasa. Performanya juga luar biasa. Penyajian gambar yang cepat, terkompresi dengan baik, bahkan videonya juga bisa didownload dengan cepat. Bahasan dan kontennya ringan, jarang sekali disusupi isu sara maupun politik. 

Kelemahan terbesar instagram adalah ketidakmampuannya atau belum mampunya menyematkan tautan (link) sehingga menyulitkan bagi para buzzer untuk melakukan promosi. Walaupun bisa, itupun hanya akun-akun ter-verifikasi.

1. Twitter

Menurut saya pribadi, Twitter adalah social media yang paling powerful dan ringan dibanding yang lain. Walaupun dari segi UI maupun UX nya nampak sangat sederhana namun Twitter adalah social media yang saya rasa paling bisa dengan cepat menjawab jika ada pertanyaan "apa sih yang menjadi trend publik/bahkan trend dunia saat ini?".

Twitter juga dikenal sangat informatif, cepat, aktual dalam menyajikan berita. Kemampuan Twitter dalam memberikan berita ini tidak diragukan ketika apapun peristiwa yang sedang terjadi (tidak harus heboh) dapat dicari dan tersaji dengan sangat cepat bakan diupdate dalam hitungan detik. Bahkan google search pun tidak bisa menyajikan info secepat Twitter. 

Contoh: Telah terjadi kebakaran di pasar A. atau, kecelakaan di Jalan B. atau, Aksi demontrasi oleh buruh perusahaan C di daerah D. atau peristiwa teror bom, dan sebagainya.
Bagi yang penasaran, silahkan dalam hitungan menit coba langsung buka Twitter dan cari dengan keyword yang relevan. Pasti sudah ada yang memberitakannya. Dari berbagai sumber, plus dengan photo/video maupun artikelnya, bahkan mungkin sudah ditambah dengan komentar-komentar netizen. Hal ini membuat pembaca 'seharusnya' lebih objektif dalam melihat suatu opini publik maupun sebuah peristiwa.

API-nya (semacam feed/tools) yang bisa dipakai secara bebas pun sering digunakan para analis internet untuk menentukan tren masyarakat mengunakan teknik data mining berdasarkan kata-kata. 

Twitter seperti tidak memiliki batas. Karena selain cepat, untuk mengetahui informasi, kita tidak perlu menjadi teman si A atau si B yang harus memiliki relasi terlebih dahulu. Karena itulah, Twitter juga menjadi virus di jagad maya ini, namun tidak seganas Facebook yang terkadang masih "memaksa" kita melihat sesuatu yang tidak relevan. Karena di Twitter, kita masih diberikan pilihan untuk follow, unfollow, block, mute. Dan biasanya yang tersaji di Twitter adalah informasi yang memang kita pilih sendiri. Timeline yang cepat berubah-ubah juga membuat user tetap up-to-date dengan informasi saat ini.

......

Nah, kurang lebih begitu, daftar social media ter-favorit versi saya. Ada versi lain?





Read Another


CATEGORIES



1 komentar :