Kamis, 04 Agustus 2016

[Review] Star Trek: Beyond



Ketika berbicara Star Trek modern besutan JJ. Abrams, banyak tanggapan positif dari para sineas film khususnya pencinta film Star Trek. Star Trek: Beyond mendapat perlakuan yang agak berbeda dari dua sekuel Star Trek modern. Banyak yang terobati rasa rindunya terhadap kisah klasik Spock dan Kirk, disisi lain banyak juga yang kecewa karena merasa kualitas Star Trek menurun setelah dipegang oleh Justin Lin sebagai Director yang baru.

Kompleksitas dan mewahnya CGI yang dipamerkan sayangnya tidak berbanding lurus dengan kompleksitas cerita. Dibandingkan Star Trek dan Into the Darkness, Beyond memiliki cerita yang paling ringan, sehingga sensasi ceritanya akan berlalu begitu saja ketika selesai menonton. Dan mungkin sedikit kekecewaan di benak saya ketika para musuh dan armadanya yang terlihat "terlalu mengerikan" ternyata dapat dikalahkan hanya dengan cara yang sederhana.


Bagi kita orang Indonesia, kehadiran Joe Taslim sebagai sosok Manas salah satu partner villain utama, Krall, cukup menjadi daya tarik. Durasi kemunculan yang cukup sering dan lama, namun sayangnya sosok Manas tidak memperlihatkan wajah. Sampai-sampai saya berfikiran bahwa tidak ketahuan juga apakah ini Joe Taslim atau bukan.


Daya tarik lain untuk menonton Beyond adalah partisipasi terakhir di franchise Star Trek bagi seorang Anton Yelchin yang beberapa bulan lalu menghembuskan nafas terakhirnya. 

Secara keseluruhan, Beyond menjanjikan petualangan dari genre fiksi ilmiah yang cukup menghibur namun tidak luar biasa dari segi sinematiknya.
Review Sinopsis Film Star Trek Beyond Bahasa Indonesia






Read Another


CATEGORIES


Tags


0 Comment :