Selasa, 11 Oktober 2016

[Review] Swiss Army Man

We all need some body to lean on

Berkisah tentang seorang pria bernama Hank yang hampir kehilangan harapan hidup di sebuah pulau. Saat itulah ia menemukan ada jasad misterius yang mempunyai kemampuan-kemampuan yang aneh bernama Manny. Manny dianggap bisa membantu Hank untuk keluar dari ketersesatannya dan mencari jalan pulang. Aneh bukan, sebuah jasad bisa membantu? 

Swiss Army Man (SAM) menjadi sebuah film komedi unik Sundance Film Festival yang bisa dibilang dapat mengocok perut sekaligus mengocok otak. Hal ini karena hampir semua yang disajikan di film SAM mulai dari plot, dialog dan inti cerita yang sederhana namun sulit dicerna nalar dan terkesan asal.

Saat melihat judulnya Swiss Army Man yang merupakan plesetan dari swiss army knives, sebuah alat portabel multiguna. SAM benar-benar mengerjai penonton, mengajak penonton untuk mengernyitkan dahi selama film berlangsung. Membuat penonton untuk terus mengumpat dalam hati: "wtf, wtf, wtf.

Kehadiran Paul Danno dan Daniel Radcliffe sedikit banyak menjadi daya tarik untuk penasaran dengan SAM, berhubung memang film ini terbangun atas kelihaian peran dari 2 aktor tersebut.

Dibalik kebodohan dan keanehannya, keunggulan SAM bisa dilihat dari banyak sisi yang jarang atau bahkan tidak ditemukan dalam film lain. Sebuah debut karya layar lebar dari Dan Kwan dan Daniel Scheinert yang bisa menjadi awal yang baik bagi karir penyutradaraan mereka untuk menciptakan genre mereka sendiri.

Namun dengan keunikannya. SAM malah menjadi segmented. Tidak semua kalangan akan bisa menikmati sajian satu setengah jam yang terbilang tidak jelas bin absurd ini.

Tahun lalu ada The Lobster yang bagi para penikmat dan sineas film menjadi patokan sebagai weirdest film of the year . Dan tahun ini saya rasa SAM telah menjadi pengikutnya.




Read Another


CATEGORIES


Tags


0 Comment :