Minggu, 10 Juli 2016

[Review Film] Sing Street



"Boy meets girl, girl unimpressed, boy starts band"

Cosmo adalah seorang anak yang tumbuh besar di Dublin, Irlandia pada tahun 1980an. Ia sedang mengalami kekacauan di keluarganya dan sekolahnya. Sebagai pelarian dari semua itu, ia membentuk sebuah band sekaligus untuk membuat kagum seorang gadis yang ia suka...



Dibesut oleh sutradara Begin Again, John Carney, Sing Street membawa angin nostalgia yang sangat kuat akan sebuah drama berbalut musik indie dari kultur pop style tahun 80 an. Dengan premis yang ringan dan sangat sederhana, film low-budget ini dikemas juga sederhana namun tetap menarik. Seperti film drama musikal pada umumnya, tiap lagu yang dibawakan asik didengar dan tentu turut memperkuat cerita.

Sing Street terbentuk dari beberapa subplot realita pahit yang dialami seorang anak remaja. Dibalik itu perjuangannya untuk mendapatkan secercah kebahagian masih terus berlanjut. Walaupun bukan tergolong film cengeng, namun penonton akan diajak untuk mengarahkan rasa simpatik terhadap Cosmo dan mungkin akan sedikit tersentuh. Selain itu sikap polos anak-anak muda yang berujung konyol terkadang membuat kita tersenyum lebar.

Sing Street Review Film


Bergaya indie-movie, Sing Street menunjukkan kekuatan naskahnya lewat dialog demi dialog yang tersusun rapih, sehingga membuat kita tidak jemu untuk terjebak dalam cerita. Visual yang begitu klasik dan apa adanya malah memunculkan sebuah kemewahan sendiri yang dibangun dari kesederhanaan.

Akting para pemainnya tidak bisa dianggap remeh, padahal mereka adalah anak-anak muda yang nyaris baru pertama kali mencicipi peran layar lebar mereka. Sebut saja Ferdia Walsh-Peelo yang tentu masih asing di telinga para enthusiast film. Namun kemampuannya dalam merepresentasikan sebuah karakter remaja polos yang menjadi kreatif karena mirisnya keadaan hampir dilahap dengan sempurna. Aksen Irlandia kental dari beberapa pemainnya juga menambah kesan 'gaul' di film ini.









Read Another


CATEGORIES


Tags


0 Comment :