Minggu, 14 Februari 2016

[Review Film] Spotlight (2016)

The true story behind the scandal that shook the world

Memperoleh rating tinggi dan masuk sebagai nominasi serta pemenang di banyak penghargaan, membuat Spotlight menjadi film yang patut ditonton. Dibintangi oleh deretan pemain ternama seperti Mark Ruffalo, Michael Keaton, Rachel McAdams hingga Billy Crudup, film ini seperti menjanjikan kualitas.

Menceritakan tentang kisah nyata tim Spotlight, sebuah divisi jurnalis dari koran The Boston Globe di Amerika Serikat yang mengungkap sisi gelap instansi Gereja Katolik yang berusaha ditutupi selama bertahun-tahun. Kisah ini terjadi pada tahun 2000 hingga 2002 dimana tim Spotlight ini melakukan investigasi mendalam yang cukup serius dan dampaknya tidak main-main. Yaitu kasus dugaan pelecehan terhadap anak kecil oleh biarawan yang tentunya dapat mencoreng kredibilitas gereja serta potensi yang menyebabkan gangguan keimanan orang Katolik.

Sebelum menonton film Spotlight, baiknya anda tahu dulu latar belakang secara garis besar apa yang akan dibahas pada film ini. Jika tidak tahu dan tidak sabar, bisa jadi anda akan bingung dan mengantuk karena Spotlight adalah sajian drama yang cukup panjang. 

Sebuah reka ulang adegan bagaimana awal mula ketertarikan para jurnalis, lalu mewawancarai para korban yang diwarnai dengan balutan emosi, hingga saat bertemu momen-momen dilematis ketika para jurnalis menemukan kenyataan yang pahit. Serta kelegaan ketika tahu bahwa apa yang mereka lakukan tidaklah sia-sia. 

Didasari oleh rasa kemanusiaan yang besar, para jurnalis ini menyumbangkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk peduli terhadap kasus ini, terutama para korban. Dan semua itu diceritakan dan divisualisasikan dengan apa adanya, namun cukup detail. Kita bisa dilihat di film ini bagaimana kekuatan jurnalis dalam mengungkap kebenaran, lebih kuat daripada pengadilan. Bahkan terkesan bahwa The Boston Globe seperti membuat pengadilannya sendiri. 

Dari segi kualitas, film ini punya nilai sejarah yang sangat tinggi bagaimana gereja sebagai institusi yang sangat kuat pada masa itu, mempunyai pengaruh besar terhadap segala sendi bermasyarakat di US, runtuh seketika karena penyalahgunaan wewenang. Tata suara yang simple namun seperti 'menghidupkan' suasana. Serta aksi pamer akting yang diperlihatkan beberapa aktor dan aktris yang tidak asing bagi para sineas film.

Dari sisi cerita, Tom McCarthy nampaknya tahu benar cara membangun plot. Mulai dari pemunculan konflik mendadak, setelah itu pembangunan premis-premis, puncak konflik dan eksekusi konklusi saya rasa cukup aman dan berhasil. Dan tentunya ini bukanlah film yang ringan. Berhubung film ini mengangkat isu sensitif, jadi diharapkan kebijakan anda dalam melihat kasus di film ini dengan pikiran lebih terbuka.




Read Another


CATEGORIES


Tags


0 Comment :