Senin, 15 Februari 2016

[Review Film] DEADPOOL (2016)

With great power comes great irresponsibility.

Awal tahun ini Marvel kembali menghidupkan tokoh komiknya kedalam film live action. Deadpool. Tokoh yang pertama kali muncul pada komik The New Mutants tahun 1991 ini merupakan sosok antihero yang membawa 'gaya' berbeda dengan superhero pada umumnya. Karakter ini termasuk salah satu mutan dalam X-men universe. Jika anda tidak menyukai mainstream superhero movie, mungkin Deadpool bisa mengambil hati anda.

Dengan gaya ala ninja, pahlawan ini terlihat santai menghadapi musuh-musuhnya. Misinya bukan menolong orang dan membela kebenaran, melainkan misi balas dendam Wade Wilson yang dijadikan kelinci percobaan oleh Ajax. Wade dijanjikan sembuh dari penyakit kankernya, namun yang terjadi menurutnya adalah bencana bagi hidupnya.

Ryan Reynolds saya harap tidak menggunakan stunt untuk keseluruhan gestur dibalik kostumnya. Karena jujur saja ciri khas Deadpool muncul ketika sedang memakai kostum. Sedangkan saat tidak memakai kostum, Ryan seperti hanya mengandalkan guyonan verbalnya.

Sebenarnya guyonan yang disajikan pada film ini bukanlah guyonan yang sehat. Hanya saja kekonyolan-kekonyolan yang diperlihatkan mungkin akan mengubah pandangan orang tentang seorang 'hero'. Sekilas saya melihat bahwa film ini tipenya mirip dengan Kick-Ass , hanya saja pembuatannya jelas lebih serius, lebih bermodal dan lebih keren dilihat dari sisi manapun.

Kekuatan lain pada Deadpool adalah pengolahan plot yang disusun sedemikian rupa dan saya pikir cukup cerdas dan unik untuk sebuah film superhero, sehingga tidak akan membuat penonton jenuh. Disertai narasi yang juga kocak, film ini seperti membantu mengungkapan apa yang menjadi kegelisahan seorang Wade Wilson alias si Deadpool ini secara terang-terangan kepada penonton, dan penonton pun saya rasa sangat terhibur.

Walaupun ini film yang sangat menghibur, namun bukanlah film keluarga. Perlu diperhatikan bahwa film ini memang tidak cocok untuk beberapa orang atau yang masih dibawah umur. Jika ditilik, Deadpool mendapatkan rating R karena memvisualisasikan beberapa adegan dengan cukup vulgar, serta konten dewasa secara eksplisit dan implisit, adegan pertarungan yang gore dan agak sadis. Profanity atau umpatan, dan kata-kata yang tidak senonoh juga punya intesitas yang sangat sering di film konyol ini. Dan saya jelas merasakan banyak yang kena sensor jika masuk ke bioskop Indonesia, sampai-sampai saya merasa bahwa film ini durasinya sangat singkat.

Setelah menonton, jangan beranjak dulu untuk menonton post-credit khas marvel, karena sayang sekali jika terlewat :p





Read Another


CATEGORIES


Tags


4 komentar :

  1. Mantappp, kayanya kmren gw ntn di bioskop, msh ada adegan yg ke sensor deh, atau perasaan gua aja kali.

    Nitip lapak www.adityawiraha.com :v

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus