Selasa, 13 Oktober 2015

Movie Review - "A Brilliant Young Mind" (2014)

"True genius comes from opening your heart"

A Brilliant Young Mind (X+Y) adalah film Inggris yang berkisah tentang Nathan, seorang pemuda jenius yang punya kelebihan terutama pada kemampuan matematika. Sejak kecil Nathan (Asa Butterfield) sudah didiagnosa memiliki 'keunikan' yang membuatnya menjadi sangat aneh bagi orang pada umumnya namun tetap dianugrahi kecerdasan tinggi. Saat kecil Nathan mengalami kejadian yang memilukan, sampai saatnya Nathan diminta untuk mewakili Inggris dalam olimpiade matematika, bertemu banyak orang, dan merubah hidupnya.

Dari awal film hingga tengahnya saya merasa masih bias dan bosan dengan plot yang disajikan. Seakan plot awal film yang sudah sangat umum dan terasa berat untuk diikuti. Namun di tengah film saya mulai tertarik, ketika film ini tiba-tiba menjadi ringan dan membuat kita sesekali tersenyum. Tiba-tiba film ini mengajak penonton untuk melihat Matematika dari sudut berbeda. Ketika sekumpulan orang geek* yang aneh berkumpul dan berdialog. Ketika mereka juga bisa bercanda tawa. Ketika mereka juga bisa merasakan suka atau cinta.

*Kata geek adalah istilah gaul untuk orang aneh atau non-mainstream, dengan konotasi yang berbeda mulai dari "seorang ahli komputer atau entushiast" sampai dengan "orang yang sangat tertarik pada hobi", dengan makna peyoratif umum dari: orang aneh atau tidak disukai, terutama orang yang dianggap terlalu intelektual "

(wikipedia)

Secara keseluruhan dan ringkas, walau berlatar hal-hal berbau matematika, sebenarnya film ini bukanlah film yang rumit, film ini intinya hanya menceritakan tentang gejolak dan perjalanan mental seorang 'geek' yang notabene melihat semua dari segi ilmiah dan kalkulasi matematik menuju seorang yang punya perasaan sangat sensitif. Bisa dibilang bahwa pada akhirnya geek jugalah manusia biasa yang punya hati.

Para pemain memegang peran vital. Dari sisi aktor, Asa sangatlah piawai dalam memainkan gestur tubuh dan mimik wajahnya menjadi seorang geek sejati. Melihat usianya yang masih sangat muda, patut diacungi dua jempol. Saya sekilas jadi teringat aksi Eddy Redmayne yang sangat sempurna pada film The Theory of Everything. Lalu lawan mainnya, Jo Yang, walaupun di data IMDB baru film ini saja yang ia bintangi, namun untuk sebuah debut tidaklah buruk. Cocok dan porsinya pas.

Film ini tetap menimbulkan spekulasi hingga akhir film. Ketika saya menebak-nebak endingnya, ternyata saya salah besar. A Brilliant Young Mind memang sekilas terlihat seperti film motivasi, namun tidak juga. Bukan tipe film dimana jagoan selalu menang di akhir. Bukan tipe film dimana peran utama adalah orang super yang sudah pasti bisa memecahkan masalah. Bukan film cinta stereotip yang umum.

Yang saya suka dari film ini adalah naturalitas-nya. Walaupun cerita fiksi namun didukung oleh kepolosan akting para aktor dan aktris-nya-lah yang membuat film ini sangat terlihat natural. Ya, film ini 100% drama dengan durasi yang cukup panjang. Jadi tidak rekomen bagi kamu yang cepat bosan melihat atau mendengar dialog-dialog panjang. Ini dikarenakan durasi film yang nyaris 2 jam memang dibutuhkan untuk membangun kisah, koneksi antar karakter dan metamorfosa tiap karakter.




Read Another


CATEGORIES


Tags


0 Comment :