[Movie Review] Maze Runner : The Scorch Trials

Akhirnya sekuel dari franchise The Maze Runner sudah tayang di bioskop. Film Maze Runner: The Scorch Trials ditulis oleh T.S. NOWLIN dan disutradarai oleh Wes Ball. Lalu dibintangi oleh Dylan O'Brien, Kaya Scodelario, dan Thomas Sangster. Film ini mendapat review yang cukup positif dari beberapa reviewer dunia maya.

Berkisah tentang kelanjutan kisah Thomas. Mantan pegawai W.C.K.D yang kehilangan ingatan dan berusaha melawan arogansi Dr. Ava Paige. Setelah lolos dari Labirin, para pelari (Runners) yang mengetahui bahwa fasilitas milik W.C.K.D sangat membuat mereka tidak nyaman ketika mereka mengetahui perlakuan terhadap anak-anak yang kebal virus.

Oleh sebab itu mereka memutuskan kabur dan menghadapi tantangan baru di dunia yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, dari dunia yang terlihat sepi namun penuh dengan rintangan dan makhluk yang tak terbayangkan akibat infeksi virus. Tujuannya tidak lain adalah mencari The Right Arm , suatu pasukan legendaris yang menurut kabar pernah menyelamatkan anak-anak yang kebal virus.

Yang menjadi perhatian adalah film sekuel transisi seperti ini umumnya sangat rawan dan harus digarap dengan hati-hati supaya tidak sekedar menjadi pelengkap untuk sekuel selanjutnya. Dan saya katakan bahwa film ini cukup berhasil.

Scorch Trials adalah film yang cukup menawan dilihat dari bungkus luarnya. Terutama bagian sinematografi yang digarap Gyula Pados. Latar padang pasir ditambah reruntuhan gedung yang sekilas membuat saya berdecak kagum akan setiap detail visual efek yang disajikan. Terkadang gambar-gambar yang diambil juga terlihat artistik.

Yang menjadi masalah terbesar saya dengan film ini adalah naskah-nya. Saya belum pernah membaca novelnya, jadi dari kacamata saya hingga saat ini Maze dan segala konflik yang diciptakan masih menyimpan banyak misteri. Seperti relasi Thomas dengan Brenda ataupun Minho yang begitu penting dalam cerita ini. Ditambah tidak terlalu banyak dialog dan bagian 'explanation' yang minim. Membuat saya bertanya-tanya tanpa mengharapkan jawaban. Karena saya tahu jawabannya akan selalu implisit dan hanya bisa dilihat di novel. Tapi saya menikmati misteri ini.

Jika dibandingkan dengan genre distopia lain, Insurgent misalnya yang lebih menonjolkan kemesraan Tris dan Four, Sekuel Maze Runner lebih berfokus pada kisah persahabatan anak-anak yang pernah tinggal di Labirin. Hal ini membuat sekuel Maze Runner terkesan lebih berbobot. 

Selain itu Scorch Trials menyajikan porsi ketegangan 2 kali lipat lebih banyak dari film pertamanya. Sesuai dengan judulnya, dimana Thomas harus terus berlari berbekal harapan dan keyakinan tanpa jelas arah dan tujuan.

Film ini memiliki rating R di Indonesia yang artinya dapat dinikmati seluruh kalangan kecuali anak-anak.

Trailer The Scorch Trials