Kamis, 01 Mei 2014

Kenapa Fans JKT48 Didominasi Kaum Pria?

Prolog

Mungkin ini yang menjadi pertanyaan banyak orang diluar sana. Tanggapan orang yang saya temui selalu saja menemui pertanyaan yang sama. "Nggak ngerti deh itu", "Buset, itu cowo semua?", "Kaga ada cewe nya apa?". Waktu saya baru kenal JKT48 dan melihat para fansnya, saya juga berfikir begitu.

Padahal waktu itu boyband dan girlband sedang 'in' sekali di Indonesia. Boyband. sangat digandrungi para wanita. Bahkan sampai menangis dan berteriak tak terkendali ketika melihat idolanya lewat didepannya. Girlband. walaupun banyak, tapi tetap saja girlband saat itu juga disukai oleh mayoritas kaum hawa.

Ya, tidak ada girlband/grup idol yang berhasil menarik perhatian kaum adam seperti dan sebanyak JKT48. Yuk kita bahas, kenapa bisa begitu?

Penampilan member secara visual yang menarik

Menurut Emil Chandrawisesa, salah satu senior peridolan JKT48, "ada, yang menyukai JKT48 simply karena membernya masih muda dan cantik-cantik". Dan memang faktor inilah yang menjadi kesan pertama setiap kali orang baru melihat JKT48.

Emil Chandrawisesa

Lalu kenapa kalau cantik? Girlband-girlband juga cantik-cantik toh? Cherrybele, 7icons, Blink, cantik tidak? Cantik kan?

Pertama menurut saya pribadi, ada yang membedakan kecantikan member JKT48 dibanding girlband-girlband tersebut, yaitu kesan naturalis nya. Jarang ada member JKT48 yang mengecat rambutnya, memasang bulu mata anti karat, bulu mata anti gores, make up berlebih atau apapun yang berlebihan. Semuanya pas dan apa adanya mereka. Saya memang bukan ahli psikologi cinta. Tapi saya yakin bahwa 99% pria lebih menyukai cantiknya seorang wanita saat wanita itu tampak natural.

Contoh natural
Kedua, didukung dengan pakaian member dan performance unik yang atraktif, terkadang sensual, tata panggung serta dance yang menawan, membuat fans pun berdecak kagum. Bahkan tidak sedikit fans yang menunggu member kesukaannya tampil di lagu tertentu karena menurutnya member tersebut sangat menawan di lagu itu.
Melody dan teman-teman di unit song Kuroi Tenshi
Selain itu, para member JKT48 bukanlah didapat melalui relasi atau kenalan apalagi tetangga. Melainkan melalui audisi yang cukup ketat, melelahkan dan bertahap. Disini terbukti bahwa cantik saja tidak cukup untuk menjadi member JKT48.

Pemilihan member dinilai dari beberapa kriteria oleh para juri. Berdasarkan 5 tahun mempelajari selera pasar (fans) di Jepang, alhasil didapatkanlah "bibit" yang akan berkembang bersama JKT48.

Lagu-lagu Khas Jepang yang Energik

Faktor ini sangat mendukung kenapa mayoritas kaum adam yang menyukai JKT48. Lagu yang energik dalam arti bisa mengarah kepada musik khas J-Pop.

Ingat lagu-lagu anime maupun superhero Jepang yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia? Yang dulu sempat booming mulai awal tahun 2000-an hingga tahun 2005-an? Anak laki-laki saat itu pasti menggemarinya. Sebut saja diantaranya Ultraman, One Piece, Dragon Ball, HunterxHunter, Digimon, Crush Gear, Let's n Go (kalau dulu mainan Tamiya), Ghost at School dan sebagainya.



Nah, banyak yang berpendapat sama bahwa lagu AKB48 yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berhasil mengingatkan fans akan selera lagu masa kecilnya. Ada suatu kenangan yang kembali mencuat setelah mendengar lagu-lagu JKT48.

Contoh :





Konsep musik JKT48 sangat beragam. Ada yang berupa paduan suara hingga genre rock dengan distorsi gitar, dentuman bas dan drum yang menghentak. Maka tidak jarang, pencinta musik metal pun turut mendengarkan, mengulik lagu dan membuat cover JKT48 versi rock atau metal. Hal inilah yang membedakan musik 48Family dengan girlband/boyband lain secara umum (contohnya Korea) yang mengusung genre Electronic-Modern / Electronic-Dance.

Konsep dan Event yang membuat Fans Pria "Kecanduan"

Idola yang dekat dengan fans, tumbuh dan berkembang bersama fans serta dapat ditemui setiap hari. Ya, berkali-kali JKT48 mengkampanyekan konsep ini.

Konsep teater yang show-nya nyaris setiap hari membuat para fans berlomba-lomba untuk terus melihat bagaimana Oshi-nya (member kesukaannya) berkembang. Mulai dari sinilah fans pria mulai menyapa langsung, memberikan dukungan, perhatian, kritik yang membangun. Dialog yang terjadi antara idol dan fans akhirnya menciptakan sebuah chemistry. Fans tidak tega jika "meninggalkan" Oshinya sendirian dan tidak mendapat dukungan. Sehingga seorang fans pria yang terbilang cukup mapan dengan pekerjaannya, rela menyisihkan sebagian pendapatan untuk mendukung "oshi tercinta".

Belum lagi event Handshake, Call Sounds Good, event OFC (Official Fans Club), Two Shoot dan event-event lainnya yang tidak gratis namun tetap saja ramai dan menuai kesuksesan. Mungkin bagi sebagian orang, event-event tersebut terdengar konyol. Namun bagi fans yang terlanjur "mencintai" oshinya, event-event itu adalah momen berharga. Meski demikian, saya yakin masih banyak fans yang bijak dalam memilih bagaimana mengatur penggunaan uangnya.

Event Handshake
Event Two Shoot [image by idolgraphy]

Epilog

Akhir kata, sebenarnya masih banyak hal lain yang menjadi alasan kenapa fans JKT48 ini didominasi oleh kaum pria. Tapi tidak usah panjang lebar, yang sudah dijelaskan diatas adalah memang alasan secara umum dan menurut saya sudah cukup mewakili. 

Semoga teman-teman pembaca sekalian bisa memahami! :)

Kalau penasaran lagi, ke artikel di situs motivator cinta aja disini . Judulnya antara JKT48, Wota dan Cinta. Disitu diulas lebih mendalam bagaimana sih cara kerja psikologi dan insting seorang pria kalau melihat idol nya.

Sekian dan sampai jumpa di artikel berikutnya!





Read Another


CATEGORIES


Tags


0 Comment :