Senin, 13 Mei 2013

Kisah Nabi Yunus

Berikut ini adalah kisah Nabi Yunus menurut agama Katholik.

Nabi Yunus hidup pada abad sekitar 800 – 750 SM. Ia adalah anak dari Amitai dan hidup pada masa pemerintahan Yerobeam II.
Pada suatu hari, Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi ke Niniwe. Niniwe adalah ibukota kerajaan Asyur, musuh Israel. Yunus ditugaskan membawa pesan bahwa Allah akan menghancurkan Niniwe karena rakyatnya yang telah berbuat banyak dosa. Yunus tidak mau pergi karena Ia yakin Allah tidak akan melakukannya.Yunus mengabaikan perintah itu dan akan melarikan diri ke Tarsis dengan menaiki kapal dari kota Yafo.

Dalam perjalanan menuju Tarsis, Tuhan menurunkan angin ribut ke laut dan terjadilah badai besar. Ditengah badai, para awak kapal sangat ketakutan, namun Yunus justru tertidur. Setelah Yunus dibangunkan, terjadilah perdebatan di atas kapal tentang penyebab dari badai tersebut. Mereka percaya bahwa bencana itu akibat dari kemurkaan Tuhan terhadap salah satu dari mereka yang telah jauh dari-Nya.
Untuk mengetahui siapa yang telah berdosa terhadap Tuhan maka diadakan undian. Yunus pun terpilih dari undian itu. Yunus mengakui bahwa ia penyebab semua ini. Maka Yunus meminta para awak kapal untuk membuangnya ke laut agar Tuhan menghentikan kemurkaanya.

Setelah Yunus dibuang ke laut, badai menjadi reda. Lalu Yunus ditelan oleh ikan besar dan tinggal di perut ikan itu selama 3 hari 3 malam. Di dalam perut ikan itu, Yunus selalu berdoa dan bertobat menyesali dosa-dosanya. Tuhan mengampuni Yunus dan ikan itu melempar Yunus ke daratan. Tuhan kembali memerintahkan Yunus ke Niniwe. Yunus melaksanakannya.

Setelah Yunus menyampaikan pesan bahwa Niniwe akan dihancurkan Allah, ternyata bangsa Niniwe berbalik bertobat dan tidak berbuat dosa lagi. Bangsa Niniwe takut akan kemurkaan Allah setelah mengetahui kisah Yunus. Maka karena kasihnya, Allah tidak jadi menghancurkan Niniwe. Mengetahui hal itu Yunus marah kepada Allah. Namun akhirnya Yunus sadar bahwa Allah memang maha pengasih dan penyayang akan mengampuni umatnya(bangsa Niniwe) yang mau bertobat sekalipun Niniwe adalah musuh umat pilihan Allah yaitu Israel. Allah memiliki kuasa penuh atas semua bangsa dan Yunus tidak mungkin menentang kuasa-Nya.
(dari kitab Yunus 1 - 4) 

Karya :
• Yunus membuat doa ucapan syukur yang didalamnya berisi ucapan syukur, pertobatan dan memasrahkan diri. Doa tersebut dilakukan Yunus saat berada dalam perut ikan besar.

• Ia berhasil membuat bangsa Niniwe bertobat walaupun ia ingin melihat bagaimana Allah menghancurkan Niniwe. Dengan demikian Allah tidak jadi menghukum bangsa Niniwe.


Refeleksi :

Nabi Yunus bukan seorang nabi besar yang memiliki pengaruh besar terhadap banyak orang. Ia hanyalah seorang nabi kecil yang kesetiaan dan ketaatannya diuji oleh Tuhan. Dalam kisah Nabi Yunus, kitab suci mau menunjukkan bahwa sebagai manusia biasa para nabi pun tidak luput dari dosa.
Banyak sifat nabi Yunus yang mirip dengan manusia jaman sekarang. Dibalik sifatnya yang egois, tidak taat, pemarah, namun ternyata Ia juga rela mengorbankan dirinya dibuang ke laut demi keselamatan orang lain.
Seperti Yunus juga, seringkali kita mengabaikan panggilan dan perintah Tuhan. Bahkan kita malah menjauh dari Tuhan setelah mendapat panggilan itu. Alasannya mungkin karena kita takut dan merasa tak mampu mengemban tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan Tuhan. Jika kita telah mendapat panggilan dari Tuhan, artinya Tuhan telah memilih dan mempercayai kita. Seharusnya kita bangga dan melaksanakan panggilan itu dengan sungguh.





Read Another


CATEGORIES


Tags


0 Comment :