Kamis, 26 Agustus 2010

ANAK BERKETERBELAKANGAN MENTAL ( Autis ) - materi pembelajaran

ANAK BERKETERBELAKANGAN MENTAL

Tema : Kesehatan

Tujuan : Mengetahui ciri-ciri dan bagaimana cara menangani anak-anak yang memiliki          keterbelakangan mental.

Anak “Terbelakang” atau biasa disebut anak-anak Autis adalah anak-anak yang sangat aktif. Keaktifan mereka sering membuat kejengkelan orang-orang di sekitar mereka.

Apa saja ciri-ciri umum anak autis?

Anak autis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Sulit bersosialisasi dengan anak-anak lainnya.

2. Tertawa atau tergelak tidak pada tempatnya.

3. Tidak pernah atau jarang sekali kontak mata.

4. Tidak peka terhadap rasa sakit.

5. Lebih suka menyendiri; sifatnya agak menjauhkan diri.

6. Suka benda-benda yang berputar / memutarkan benda.

7. Ketertarikan pada satu benda secara berlebihan.

8. Hiperaktif/melakukan kegiatan fisik secara berlebihan atau malah tidak melakukan apapun (terlalu pendiam).

9. Kesulitan dalam mengutarakan kebutuhannya; suka menggunakan isyarat atau menunjuk dengan tangan daripada kata-kata.

10. Menuntut hal yang sama; menentang perubahan atas hal-hal yang bersifat rutin.

11. Tidak peduli bahaya.

12. Menekuni permainan dengan cara aneh dalam waktu lama.

13. Echolalia (mengulangi kata atau kalimat, tidak berbahasa biasa).

14. Tidak suka dipeluk (disayang) atau menyayangi.

15. Tidak tanggap terhadap isyarat kata-kata; bersikap seperti orang tuli.

16. Tidak berminat terhadap metode pengajaran yang biasa.

17. Tentrums – suka mengamuk/memperlihatkan kesedihan tanpa alasan yang jelas.

18. Kecakapan motorik kasar/motorik halus yang seimbang (seperti tidak mau menendang bola namun dapat menumpuk balok-balok).







Ada berapa macam/tipe anak autis?

Autis dibagi menjadi beberapa tipe yaitu :

•    ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

•    ADD (Attention Deficit Disorder)

•    Superaktif

•    Aktif

Apa saja cirri-ciri dari keempat tipe tersebut?

1. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Ciri-ciri:

•    Hiperaktivitas.

Anak tak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya pada hal lain dan anak tersebut sulit "diberi tahu".

•    Destruktif.
Anak suka merusak. Mainan tak digunakan sebagaimana mestinya, tapi bisa dibanting-banting hingga rusak.

•    Impulsif.
Suka melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas, sekadar menuruti keinginannya saja. Misal, ia ingin naik turun tangga dan itu dilakukan tanpa tujuan.

•    Tak kenal lelah.
la bisa terus berlarian keliling rumah seharian meski orangtua sudah memintanya berhenti.

•    Intelektualitas rendah.
Karena perhatiannya mudah teralihkan, dia hanya menerima informasi sepotong-sepotong. Akibatnya, apa yang diajarkan padanya tidak utuh diterima.





2. ADD (Attention Deficit Disorder)

Di Indonesia, kasus ADD tak sebanyak ADHD. Meski sama-sama mengalami gangguan pemusatan perhatian, tapi anak ADD tak disertai hiperaktivitas. Walaupun sedang duduk diam, anak sepertinya mendengarkan penjelasan yang diberikan padanya, tapi informasi itu hanya diterima sepotong-sepotong karena perhatiannya mudah teralihkan.

3. SUPERAKTIF

Ciri-ciri:

* Bisa tetap fokus.
Meski sekilas anak ini terus bergerak/ tak bisa diam, tapi dia tidak mengalami gangguan pemusatan perhatian. la tetap fokus dengan apa yang dikerjakannya saat itu. Bila diberikan mainan yang membutuhkan penyelesaian, seperti pasel, ia akan menyelesaikannya. Beda dengan anak hiperaktif, yang cepat bosan dan tak menyelesaikan permainannya.

* Konstruktif.
Tenaganya yang berlebih digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan padanya. Setidaknya, ia akan berusaha untuk menyusun secara konstruktif permainan yang diberikan.

* Bisa merasa lelah.
Setelah lelah melakukan aktivitasnya, anak juga bisa capek. Biasanya kalau capek, ia akan berhenti dan istirahat/tidur.

4. AKTIF
Ciri-cirinya hampir sama dengan anak superaktif, bedanya, tenaga anak aktif lebih sedikit.Meski sama-sama terus bergerak, tapi anak aktif punya batasan yang hampir sama dengan anak normal. Umumnya cerdas, ia terus bergerak untuk mencari tahu hal-hal yang membuatnya penasaran. la bisa menyelesaikan dengan baik tugas yang diberikan.  Pada beberapa bidang, umumnya juga lebih kreatif.





Apa saja penyebab terjadinya keterbelakangan mental/autis?
Penyebab terjadinya keterbelakangan mental
1. Prenatal (sebelum lahir)
Disebabkan oleh:
-Kelainan kromosom, termasuk sindrom Fragile X
- Cacat gen
- Terkena racun atau infeksi selama kehamilan
2. Perinatal
Disebabkan oleh:
- Lahir prematur
- Komplikasi infeksi
3. Postnatal (setelah lahir)
Disebabkan oleh:
-Infeksi
-Keracunan
-Gangguanmetabolisme
- Trauma kepala










ANAK BERKETERBELAKANGAN MENTAL
(ANAK AUTIS)

Tema : Kesehatan
Tujuan : Mengetahui ciri-ciri dan bagaimana cara menangani anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental.










Read Another


CATEGORIES



0 Comment :